Membongkar Pengertian Akuntansi dan Menyingkirkan Mitos

Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas. Informasi yang disajikan melalui akuntansi digunakan untuk membantu pengambilan keputusan bisnis secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain, akuntansi dapat diartikan sebagai bahasa bisnis yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna luar maupun dalam organisasi.

10 pendapat ahli tentang pengertian akuntansi

Berikut adalah 10 pendapat ahli tentang pengertian akuntansi:

  1. Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi tentang suatu entitas kepada pengguna yang berkepentingan.
  2. Menurut Paul H. Walgenbach, seorang ahli akuntansi, akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan merangkum dalam bentuk ringkas dan jelas, transaksi bisnis yang berhubungan dengan kekayaan dan hutang suatu perusahaan.
  3. Menurut Robert N. Anthony, akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan data transaksi bisnis untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
  4. Menurut Adiwijaya, akuntansi adalah suatu proses pencatatan dan pengukuran aktivitas bisnis yang terjadi dalam suatu perusahaan, yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan.
  5. Menurut Mulyadi, akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan untuk tujuan pengambilan keputusan, yang meliputi pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan.
  6. Menurut Soemarso, akuntansi adalah seni dan ilmu dalam mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi bisnis yang berhubungan dengan kekayaan dan hutang suatu perusahaan, serta menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan.
  7. Menurut Albrecht, akuntansi adalah seni dan ilmu dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi keuangan suatu entitas, baik itu untuk pengguna internal maupun eksternal.
  8. Menurut H. Randolphe Holcomb, akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi keuangan dalam suatu perusahaan, serta menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan.
  9. Menurut L. B. Curtright, akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis, dengan cara mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi bisnis suatu entitas.
  10. Menurut John J. Wild, akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pengukuran, dan penyajian informasi keuangan suatu entitas, yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan bisnis secara efektif dan efisien.
No.AhliPengertian Akuntansi
1American Accounting Assoc.Proses pengidentifikasian, pengukuran, dan komunikasi informasi ekonomi tentang suatu entitas.
2Paul H. WalgenbachSeni mencatat, mengklasifikasikan, dan merangkum dalam bentuk ringkas dan jelas transaksi bisnis.
3Robert N. AnthonySistem informasi yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan data transaksi bisnis.
4AdiwijayaProses pencatatan dan pengukuran aktivitas bisnis yang terjadi dalam suatu perusahaan.
5MulyadiSistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan untuk tujuan pengambilan keputusan.
6SoemarsoSeni dan ilmu dalam mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi bisnis yang berhubungan.
7AlbrechtSeni dan ilmu dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi keuangan suatu entitas.
8H. Randolphe HolcombSeni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi keuangan dalam suatu perusahaan.
9L. B. CurtrightSistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis.
10John J. WildProses pengumpulan, pengukuran, dan penyajian informasi keuangan suatu entitas.

Tujuan Akuntansi

Tujuan utama dari akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan kepada pengguna dalam organisasi maupun di luar organisasi, yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis. Berikut adalah beberapa tujuan akuntansi yang lebih spesifik:

  1. Mengkoordinasikan aktivitas bisnis:
    Akuntansi membantu dalam mengkoordinasikan aktivitas bisnis dalam suatu organisasi dengan menyediakan informasi keuangan yang relevan dan akurat.
  2. Mengukur kinerja keuangan:
    Melalui akuntansi, kinerja keuangan suatu organisasi dapat diukur dan dievaluasi melalui laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan:
    Informasi keuangan yang disediakan melalui akuntansi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang efektif dan efisien.
  4. Memenuhi persyaratan perpajakan dan peraturan lainnya:
    Akuntansi diperlukan untuk memenuhi persyaratan perpajakan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan keuangan suatu organisasi.
  5. Menyediakan informasi untuk para pemegang saham:
    Para pemegang saham suatu perusahaan membutuhkan informasi keuangan yang akurat dan relevan untuk membuat keputusan investasi.
  6. Menyediakan informasi untuk kreditor:
    Kreditor membutuhkan informasi keuangan yang akurat dan relevan untuk mengevaluasi kelayakan suatu organisasi dalam memperoleh pinjaman.
  7. Menyediakan informasi untuk manajemen:
    Manajemen membutuhkan informasi keuangan yang akurat dan relevan untuk mengambil keputusan bisnis yang efektif dan efisien.

Secara umum, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan kepada pengguna, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang efektif dan efisien.

Peran Akuntansi dalam Bisnis

Berikut adalah beberapa peran akuntansi dalam bisnis:

  1. Membantu mengidentifikasi dan memantau keuangan perusahaan:
    Akuntansi membantu dalam mengidentifikasi dan memantau arus uang masuk dan keluar dari perusahaan, serta memantau keuangan perusahaan secara keseluruhan.
  2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan bisnis:
    Informasi keuangan yang disediakan melalui akuntansi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis seperti investasi, pengembangan produk, dan pengelolaan keuangan.
  3. Mengukur kinerja keuangan:
    Akuntansi membantu dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan, seperti laba rugi, arus kas, dan keuntungan bersih.
  4. Menyediakan informasi untuk pemegang saham:
    Akuntansi menyediakan informasi keuangan yang relevan dan akurat untuk para pemegang saham, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana.
  5. Memenuhi persyaratan perpajakan dan peraturan keuangan lainnya:
    Akuntansi diperlukan untuk memenuhi persyaratan perpajakan dan peraturan keuangan lainnya yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
  6. Mengelola risiko keuangan:
    Akuntansi membantu dalam mengelola risiko keuangan perusahaan, seperti risiko utang, risiko operasional, dan risiko pasar.
  7. Membantu dalam pengembangan strategi bisnis:
    Informasi keuangan yang disediakan melalui akuntansi dapat membantu dalam pengembangan strategi bisnis, seperti menentukan harga produk, pengembangan pasar, dan pengelolaan aset perusahaan.
  8. Membantu dalam pengelolaan aset:
    Akuntansi membantu dalam pengelolaan aset perusahaan seperti inventaris, piutang, dan hutang.

Secara keseluruhan, peran akuntansi dalam bisnis adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan untuk membantu pengambilan keputusan bisnis yang efektif dan efisien, serta memantau kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Jenis-jenis Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi Keuangan adalah jenis akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan transaksi keuangan perusahaan dan menyajikan laporan keuangan untuk tujuan eksternal. Laporan keuangan ini digunakan oleh investor, kreditor, dan pihak lain yang tertarik dalam kondisi keuangan perusahaan.

2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen adalah jenis akuntansi yang berkaitan dengan penggunaan informasi keuangan untuk tujuan internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perusahaan dan pencapaian tujuan organisasi.

3. Akuntansi Pemerintah

Akuntansi Pemerintah adalah jenis akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan pemerintah. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan tentang pengelolaan keuangan pemerintah kepada publik.

4. Akuntansi Publik

Akuntansi Publik adalah jenis akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan jasa akuntansi oleh perusahaan akuntansi publik kepada klien mereka. Jasa yang biasanya diberikan oleh perusahaan akuntansi publik meliputi audit, jasa konsultasi keuangan, dan jasa pajak.

Prinsip-prinsip Akuntansi

Prinsip-Prinsip Umum Akuntansi

Prinsip-prinsip umum akuntansi adalah seperangkat aturan dan pedoman yang digunakan dalam pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi keuangan suatu perusahaan. Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsip umum akuntansi:

1. Konsistensi

Prinsip konsistensi menyatakan bahwa metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan harus konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini akan memudahkan pembandingan data keuangan dari satu periode ke periode lainnya.

2. Kewajaran

Prinsip kewajaran menyatakan bahwa transaksi keuangan perusahaan harus dicatat berdasarkan nilai yang wajar. Nilai wajar adalah nilai yang dapat diterima secara objektif berdasarkan kondisi pasar saat transaksi terjadi.

3. Kesetaraan

Prinsip kesetaraan menyatakan bahwa aset perusahaan harus sama dengan kewajiban ditambah ekuitas. Artinya, total nilai aset harus sama dengan total nilai kewajiban dan ekuitas pemilik.

4. Realisasi

Prinsip realisasi menyatakan bahwa pendapatan hanya boleh dicatat setelah barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan dan pembayaran telah diterima.

5. Biaya Historis

Prinsip biaya historis menyatakan bahwa aset perusahaan harus dicatat berdasarkan biaya perolehannya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur nilai aset secara obyektif berdasarkan harga yang dikeluarkan saat membeli aset tersebut.

6. Prinsip Entitas

Prinsip entitas menyatakan bahwa perusahaan harus diperlakukan sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Artinya, transaksi keuangan perusahaan harus dicatat secara terpisah dari transaksi keuangan pemilik perusahaan.

Kriteria Pengakuan Pendapatan dan Biaya

Kriteria Pengakuan Pendapatan

Pendapatan dapat diakui oleh suatu perusahaan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Kepemilikan telah dialihkan atau barang telah diserahkan kepada pembeli.
  2. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
  3. Kemungkinan besar akan diterima pembayaran dari pembeli.

Kriteria Pengakuan Biaya

Biaya dapat diakui oleh suatu perusahaan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Biaya tersebut telah terjadi atau terutang pada periode akuntansi yang relevan.
  2. Jumlah biaya dapat diukur dengan andal.
  3. Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan biaya tersebut akan mengalir keluar dari perusahaan.

Pengakuan pendapatan dan biaya yang tepat sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Hal ini akan memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan dapat dipercaya.

Proses Akuntansi

Proses akuntansi terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan secara berurutan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses akuntansi:

  1. Pencatatan Transaksi:
    Transaksi keuangan perusahaan dicatat secara sistematis dan terstruktur dengan menggunakan jurnal dan buku besar.
  2. Penyesuaian Akun:
    Penyesuaian akun dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat.
  3. Penutupan Buku:
    Penutupan buku dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun pendapatan dan biaya dan memindahkan saldo akun keuntungan atau kerugian ke akun ekuitas.
  4. Pembuatan Laporan Keuangan:
    Laporan keuangan disusun berdasarkan data yang telah dicatat dan disesuaikan selama periode akuntansi. Laporan keuangan yang umum disusun adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
  5. Analisis Laporan Keuangan:
    Laporan keuangan dianalisis untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan yang umum disusun adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.

1. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca terdiri dari dua sisi, yaitu sisi aset dan sisi kewajiban dan ekuitas. Sisi aset menunjukkan jumlah aset yang dimiliki perusahaan, sedangkan sisi kewajiban dan ekuitas menunjukkan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi berisi informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tersebut.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan perubahan modal berisi informasi tentang modal awal, tambahan modal, laba atau rugi yang dihasilkan, dan dividen yang dibagikan selama periode tersebut.

Laporan keuangan sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis dan investasi. Dengan menggunakan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, pengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat.

Pengguna Informasi Akuntansi

Pengguna informasi akuntansi adalah individu atau entitas yang membutuhkan informasi keuangan untuk mengambil keputusan bisnis atau investasi. Berikut adalah beberapa contoh pengguna informasi akuntansi:

1. Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan membutuhkan informasi keuangan untuk mengambil keputusan sehari-hari dan merencanakan strategi bisnis jangka panjang. Informasi keuangan yang relevan bagi manajemen perusahaan mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

2. Investor

Investor membutuhkan informasi keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dan memutuskan apakah akan melakukan investasi atau tidak. Informasi keuangan yang relevan bagi investor mencakup laporan keuangan, laporan tahunan, dan laporan keberlanjutan.

3. Kreditor

Kreditor membutuhkan informasi keuangan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang mereka. Informasi keuangan yang relevan bagi kreditor mencakup neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

4. Pemerintah

Pemerintah membutuhkan informasi keuangan untuk menilai kewajiban perpajakan suatu perusahaan. Informasi keuangan yang relevan bagi pemerintah mencakup laporan keuangan dan laporan pajak.

5. Masyarakat

Masyarakat membutuhkan informasi keuangan untuk menilai kontribusi suatu perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Informasi keuangan yang relevan bagi masyarakat mencakup laporan keberlanjutan dan laporan sosial.

Pengguna informasi akuntansi sangat beragam dan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi suatu perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan yang akurat, terpercaya, dan relevan bagi semua pengguna informasi akuntansi.

Etika Akuntansi

Etika akuntansi adalah seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku dan tindakan para akuntan dalam menjalankan tugas mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam etika akuntansi:

A. Tanggung Jawab Profesional

Para akuntan memiliki tanggung jawab profesional untuk menjalankan tugas mereka dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Mereka harus mengikuti standar akuntansi dan etika yang berlaku, serta memastikan bahwa informasi keuangan yang mereka sampaikan akurat dan dapat dipercaya.

B. Konflik Kepentingan

Para akuntan harus menghindari konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas mereka. Mereka harus menjaga independensi dan objektivitas dalam memberikan jasa akuntansi kepada klien mereka. Mereka tidak boleh menerima hadiah atau imbalan dari klien yang dapat mempengaruhi keputusan mereka.

Bagaimana cara menghindari konflik kepentingan dalam akuntansi?

Konflik kepentingan dapat terjadi dalam akuntansi ketika kepentingan pribadi atau kepentingan klien bertentangan dengan tanggung jawab profesional seorang akuntan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari konflik kepentingan dalam akuntansi:

  1. Jaga Independensi dan Objektivitas

Sebagai seorang akuntan, pastikan untuk mempertahankan independensi dan objektivitas dalam memberikan jasa akuntansi kepada klien. Jangan biarkan hubungan pribadi atau kepentingan bisnis mempengaruhi keputusan Anda.

  1. Hindari Menerima Hadiah atau Imbalan dari Klien

Menerima hadiah atau imbalan dari klien dapat mempengaruhi keputusan Anda dan menyebabkan konflik kepentingan. Oleh karena itu, hindari menerima hadiah atau imbalan dari klien.

  1. Tetapkan Batasan dalam Hubungan dengan Klien

Tetapkan batasan dalam hubungan dengan klien untuk menghindari konflik kepentingan. Jangan terlalu dekat dengan klien atau menerima tawaran yang tidak pantas dari mereka.

  1. Terus Tingkatkan Kompetensi Profesional Anda

Terus tingkatkan kompetensi profesional Anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang relevan. Hal ini akan membantu Anda menjalankan tugas Anda dengan lebih profesional dan menghindari konflik kepentingan.

  1. Gunakan Standar Akuntansi yang Berlaku

Gunakan standar akuntansi yang berlaku untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Dengan menggunakan standar akuntansi yang berlaku, Anda dapat meminimalkan risiko konflik kepentingan.

Menghindari konflik kepentingan sangat penting dalam menjaga integritas dan profesionalisme seorang akuntan. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa Anda menjalankan tugas Anda dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

C. Pengungkapan Informasi

Para akuntan memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan informasi keuangan yang akurat dan lengkap kepada pengguna informasi akuntansi. Mereka harus memastikan bahwa informasi tersebut dapat dipahami dan relevan bagi pengguna informasi yang berbeda. Mereka juga harus menghindari pengungkapan informasi yang menyesatkan atau menipu.

Etika akuntansi sangat penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi. Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika akuntansi yang baik, para akuntan dapat memastikan bahwa mereka menjalankan tugas mereka dengan profesionalisme dan integritas yang tinggi, serta memberikan informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya kepada pengguna informasi akuntansi.

5 Mitos Akuntansi

Berikut adalah 5 mitos seputar akuntansi:

  1. Akuntan Hanya Menjaga Buku dan Membuat Laporan Keuangan

Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun menjaga buku dan membuat laporan keuangan adalah bagian penting dari tugas seorang akuntan, mereka juga memiliki tanggung jawab lain seperti mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan memberikan saran kepada manajemen.

  1. Akuntansi Hanya Cocok untuk Orang yang Suka Matematika

Mitos ini juga tidak sepenuhnya benar. Meskipun akuntansi melibatkan perhitungan dan angka, itu juga melibatkan analisis, interpretasi, dan pengambilan keputusan. Orang yang tidak menyukai matematika tetap bisa berhasil di bidang akuntansi jika mereka memiliki kemampuan analitis yang baik.

  1. Akuntansi Tidak Kreatif

Mitos ini juga salah. Meskipun akuntansi melibatkan aturan dan prosedur yang ketat, ada ruang untuk kreativitas dalam bidang ini. Akuntan dapat memberikan saran kreatif dan solusi bagi perusahaan dalam mengelola keuangan mereka.

  1. Akuntansi Hanya untuk Perusahaan Besar

Mitos ini juga tidak benar. Akuntansi penting bagi semua jenis bisnis, baik yang besar maupun kecil. Bahkan, akuntansi yang tepat dapat membantu bisnis kecil untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

  1. Akuntansi Sudah Tidak Berguna karena Ada Software Akuntansi

Mitos ini juga salah. Software akuntansi memang membantu dalam menjalankan tugas seorang akuntan, tetapi mereka tidak dapat menggantikan penilaian dan keputusan manusia. Akuntan masih diperlukan untuk mengevaluasi dan menganalisis informasi keuangan yang dihasilkan oleh perangkat lunak tersebut.

Pengertian Akuntansi

Sejarah Akuntansi

Sejarah akuntansi telah ada hampir selama uang itu sendiri. Sejarah akuntansi berawal dari peradaban kuno di Mesopotamia, Mesir dan Babilonia. Misalnya, selama Kekaisaran Romawi, pemerintah memiliki catatan terperinci tentang keuangan mereka. Namun, akuntansi modern sebagai profesi baru ada sejak awal abad ke-19.

Luca Pacioli dianggap sebagai “Bapak Akuntansi dan Pembukuan” karena kontribusinya terhadap perkembangan akuntansi sebagai sebuah profesi. Seorang matematikawan Italia dan teman Leonardo da Vinci, Pacioli menerbitkan sebuah buku tentang sistem pembukuan entri ganda pada tahun 1494.

Pada tahun 1880, profesi akuntansi modern sepenuhnya dibentuk dan diakui oleh Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Lembaga ini menciptakan banyak sistem yang digunakan akuntan saat ini. Pembentukan lembaga terjadi sebagian besar karena Revolusi Industri.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Siapakah akuntan?
Akuntan adalah profesi yang tanggung jawab utamanya adalah membantu bisnis mempertahankan catatan keuangan mereka yang akurat dan tepat waktu. Akuntan bertanggung jawab untuk memelihara catatan transaksi harian perusahaan, dan menyusun transaksi tersebut ke dalam laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Akuntan juga memberikan layanan lain, seperti melakukan audit berkala atau menyiapkan laporan manajemen ad-hoc.

Keterampilan apa yang dibutuhkan untuk menjadi akuntan?
Akuntan harus dapat mendiagnosis, memperbaiki kesalahan atau selisih yang ada dalam sistem akuntansi perusahaan. Kemampuan berpikir logis juga penting, untuk membantu pemecahan masalah. Keterampilan matematika sangat membantu, tetapi kurang penting dibandingkan generasi sebelumnya karena ketersediaan komputer dan kalkulator yang luas.

Mengapa akuntansi penting bagi investor?
Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan adalah jantung dari pasar keuangan modern. Tanpa akuntansi, investor tidak akan dapat mengandalkan informasi keuangan yang tepat waktu atau akurat, dan manajemen perusahaan akan kekurangan transparansi yang diperlukan untuk mengelola risiko atau merencanakan proyek. Regulator juga mengandalkan akuntan untuk fungsi penting seperti memberikan pendapat auditor tentang kesehatan perusahaan. Singkatnya, meskipun akuntansi terkadang diabaikan, akuntansi sangat penting untuk kelancaran fungsi keuangan modern.

Tinggalkan komentar